Kuliner dan Nonton Bareng Aruna dan Lidahnya




Pada tanggal 29 September 2018 yang lalu berawal dari kumpul di Pasaraya Blok M, Jakarta pukul 09.30 WIB. KOMiK (Kompasianers Only Movie enthus(i)ast Klub) yaitu Komunitas Kompasianer Pecinta Film mengadakan Nontong Bareng. Tapi sebelumnya kita intip dulu kuliner kelompok 1 dimulai pukul 10.10 WIB setelah foto bersama. Kelompok ini beranggotakan Wily, Yogi dan Maria disusul Humaedy.


Pertama sekali yang kita mencicipi kue ape dari gerobak dorong, cukup murah hanya Rp. 1.500,- per buah. Buat mengganjal perut bolehlah. Menyusuri jalan Wijaya IX. Lanjut dengan bubur ayam Boga Rasa seharga Rp. 10.000,- yang menggugah selera dengan dua gelas minuman jeruk dengan Rp.3.000,- untuk satu gelasnya. Yummy.


Bergerak mengelilingi ujung jalan es krim durian Priangan. Aku suka sekali durian. Harganya Rp. 12.000,- tak membuat kantong bolong. Kemudian saya disodorkan kue laba-laba hanya satu, dan rasanya seperti biskuit rapuh. Enak dan cuman Rp. 5.000,- per buah. Terakhir saya mencicipi es kopyor Sumairah seharga Rp. 25.000,- es kelapa yang seger banget. Setelah selesai ke Blok M lantai 5 untuk Nobar. Hore. Film pun di mulai pukul 12.15 WIB.


Nonton Bareng Aruna dan Lidahnya yang mulai tayang di bioskop 27 September 2018. Official Trailer dari Palari Films. Wah, baru kali ini nonton bareng sama anak-anak KOMIK. Acaranya sehari sebelum saya pulang ke Medan. Asyik.


Aruna, yang doyan makan. Sosok wanita mandiri yang hobi makan, tepatnya merasakan menu makanan baru yang enak di lidah. Padahal awalnya cuman pengen tahu menu rahasia nasi gorengnya si mbok yang berasal dari Mama Aruna. Berprofesi sebagai investigator yang harus turun ke lapangan sesuai dengan permintaan perusahaan.
Bono, yang suka masak. Senang mencoba masakan baru dan mencari resep-resep baru dalam setiap masakannya.
Nad, yang suka berpetualang. Seorang penulis, menyukai tantangan, travelling dan juga pencinta makanan.
Farish, yang serius. Seorang dokter dan juga mantan rekan kerja Aruna yang pindah ke perusahaan lain.


 Suatu hari, Aruna dikirim dari perusahaan untuk menyingkap kasus investigasi di beberapa kota yang terjadi flu unggas meliputi kota Surabaya dan Singkawang.  Berdua dengan Bono merencanakan perjalanan kuliner mereka. Rupanya setelah sampai di Surabaya, Bono ternyata juga mengajak Nad turut serta dalam kuliner mereka. Sedangkan Farish ditugaskan dari perusahaannya untuk membantu Aruna.
Menggabungkan kuliner di sela-sela pekerjaan, kenapa tidak? Selama tugas pekerjaan bisa di pertanggung jawabkan. Semua orang butuh makan dan kuliner yang enak di lidah.
Dalam kisah ini diceritakan tentang arti persahabatan dan percintaan yang disatukan dengan menu makanan. Mencoba mencari resep baru dan kemudian dibuat serta dijual kembali, rasanya ini sungguh usaha kuliner yang merambah dunia wirausaha saat ini. Pada akhirnya setelah semua kejadian berlalu, cinta sejatilah yang datang menghampiri Aruna dan Farish, juga Bono dan Nad.


        Jangan lupa tonton di bioskop kesayangan Anda.


        Kuliner? Siapa takut.


Published on:


https://www.kompasiana.com/wily_wijaya/5bb75866aeebe178ae0636a7/kuliner-dan-nonton-bareng-aruna-dan-lidahnya

Comments

Popular posts from this blog

Hari Blogger Nasional bersama Bloggercrony

Blogger Medan Menurut Saya

Fasilitas Rumah Kenzo Givency One